Jumat, 02 Februari 2018

Longsor Tewaskan Delapan Penambang Pasir di Lereng Merapi

Longsor Tewaskan Delapan Penambang Pasir di Lereng Merapi


Proses evakuasi korban longsor di lokasi penambangan galian pasir di kawasan pertambangan galian C di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Dok. BNPB).


Longsor kembali terjadi di penambangan galian pasir di kawasan pertambangan galian C di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, longsor menimbun 16 orang, 8 meninggal dan 8 sisanya luka-luka.

"Diperkirakan masih terdapat penambang yang tertimbun longsor, namun belum diketahui jumlahnya karena sejak awal tidak diketahui jumlah pasti berapa orang yang sedang menambang pasir dan batu pada saat itu," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Senin (17/12).


Sutopo mengatakan, saat kejadian cuaca sedang bersahabat alias sedang tidak hujan. Para penambang pasir dan batu bekerja menggali tebing seperti biasa. Tiba-tiba terjadi longsor dan langsung menimbun para penambang yang sedang bekerja.

"Tebing lereng sungai yang curam hasil erupsi Gunung Merapi ditambang untuk diambil pasir dan batu. Kondisi lereng hampir tegak lurus sehingga mudah longsor," ujar Sutopo.

BPBD Kabupaten Magelang Bersama TNI, Polri, Basarnas, Damkar, relawan dan warga masih terus mengevakuasi korban. Alat berat dikerahkan untuk mencari korban lain.

Adapun kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi di sini. Sebelumnya pernah terjadi beberapa kali longsor yang menimbun penambang pasir.

Meski kondisi tebing lereng yang ditambang hampir tegak lurus di kawasan pertambangan galian C ini membahayakan, namun aktivitas penambangan masih saja terus berlangsung. 

"Tentu sangat berbahaya, apalagi meningkatnya curah hujan akan makin mudah untuk terjadi longsor," kata Sutopo.




Proses evakuasi korban longsor di lokasi penambangan galian pasir di kawasan pertambangan galian C di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Dok. BNPB).

Dari data yang dihimpun BNPB, Sutopo mencatat, empat dari delapan korban tewas sudah diketahui identitasnya. Sedangkan, empat lainnya masih dalam proses identifikasi.

"Empat korban (tewas) lain masih dalam proses identifikasi," ujar Sutopo.

Berikut identitas empat korban tewas yang sudah teridentifikasi:

1. Zaenudin (32), warga Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
2. Iwan Dwi (34), warga Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
3. Suparno, warga Dusun Dermo, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
4. Heri Setiawan, warga Dusun Kemburan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Sementara berikut identitas delapan korban selamat dan luka-luka:

1. Herman (27), warga Dusun Kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
2. Sukaedi (35), warga Dusun Kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
3. Nur Kholik (20), warga Dusun Kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
4. Harsoyo (30), warga Desa Ngeren, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
5. Asnawi (22), warga Desa Garungan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
6. Samsuri (30), warga Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
7. Royani (30), warga Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
8. Suyatno (38), warga Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.




CNNIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar