Senin, 21 Desember 2015

Banjir Truk Luar DIY, Sopir Truk Pasir Protes

Banjir Truk Luar DIY, Sopir Truk Pasir Protes
 
BANTUL–Ratusan sopir truk pengangkut pasir menggelar demonstrasi di Lapangan Jodog Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak. Mereka memprotes banyaknya truk luar DIY yang beroperasi mengambil pasir di sepanjang Sungai Progo.

Sejumlah sopir ini meminta agar pemerintah melarang truk luar DIY mengambil pasir di Sungai Progo. Koordinator aksi Sigit Fajar mengatakan, banyaknya truk pasir dari luar daerah tersebut sangat merugikan keberadaan truk-truk asal Bantul dan kabupaten lain di DIY. Sebab, dengan banyaknya truk pasir dari luar DIY, harga pasir di tingkat penambang perlahan-lahan mengalami kenaikan.

Mereka khawatir, harga jual nanti tidak mampu terbeli oleh konsumen. “Sejak mereka (truk luar) banyak mengambil pasir di Sungai Progo, penambang terus menaikkan harga,”terangnya, kemarin. Kenaikan harga di tingkat penambang pasir ini tidak lepas dari aksi para sopir truk luar daerah yang berani membayar mahal kepada para penambang.

Akibatnya, para penambang pasir juga memberlakukan tarif yang sama antara truk asal DIY dengan luar DIY. Padahal, di tangan konsumen para sopir truk tidak berani menaikkan harga jual pasir tersebut. Maraknya truk-truk dari luar daerah tersebut dinilai merugikan para pengemudi truk lokal karena telah membuat harga pasir di tingkat penambang menjadi mahal.

Sebelum truk pasir dari luar daerah masuk harga beli pasir, para penambang pasir hanya menjual pasir mereka kepada sopir truk sekitar Rp250.000-300.000 per bak. “Lha sekarang setelah mereka masuk banyak penambang yang menaikkan harga pasir mencapai Rp900.000 per bak,” tuturnya.

Menurutnya, truk luar DIY bersedia membayar tinggi kepada para penambang karena mereka mampu menjual dengan harga tinggi di daerahnya. Sementara di satu sisi pengusaha truk local juga mengaku tidak dapat menaikkan harga pasir ke konsumen lokal. Karena jika dinaikkan mereka pasti mendapatkan komplain dan kehilangan pelanggan.

Kondisi itu dinilai sangat memberatkan bagi pengemudi truk lokal karena dari sisi ekonomi pengemudi truk lokal tidak mampu bersaing dengan truk dari luar daerah. Karena aksi dari pemilik truk luar DIY, kini pemilik truk DIY sukar mendapatkan pasir. Para penambang sekarang lebih memilih untuk melayani truk dari luar daerah. “Makanya kami menuntut kepada pemerintah untuk melarang truk luar DIY mengambil pasir langsung ke Sungai Progo. Mereka harus mengambil ke Depo,” tandasnya.

Karyanto, seorang pengemudi asal Kabupaten Gunungkidul mengaku kondisi ini sangat memberatkan bagi para pengusaha truk. Sebab, untuk mendapatkan satu bak pasir dia harus membayar Rp500.000- 600.000 dengan harga jual sekitar Rp800.000. Dengan harga seperti itu, konsumen saat ini banyak yang mengurungkan niatnya membeli pasir. “Saya jualnya hanya Rp800.000, itu sudah sangat mepet. Sedangkan para pengemudi truk dari luar daerah mampu menjual hingga Rp2 juta per bak,”ujarnya.

Aksi ratusan truk ini sempat membuat macet jalan Srandakan- Palbapang, sebab para sopir truk memarkir armada mereka di sepanjang jalan tersebut sebelum akhirnya diperintahkan masuk ke area lapangan oleh petugas Polres Bantul yang mengawal aksi tersebut. Setelah melakukan aksi di Lapangan Jodog, mereka lantas melanjutkannya ke gedung DPRD Bantul dan juga Pemerintah Daerah (Pemda) Bantul.

sumber :http://www.koran-sindo.com

Selasa, 03 November 2015

Cara menghitung volume material pondasi

cara menghitung volume material pondasi

Berikut ini cara menghitung volume material pondasi batu kali, Pondasi digunakan sebagai penahan rumah atau bangunan sehingga konstruksi dapat berdiri kokoh di atasnya. pada saat akan membuat pondasi kita berpikir berapa material yang akan dibutuhkan, sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya.
misalnya pondasi batu kali dengan gambar berbentuk seperti ini:
Bentuk trapesium dengan panjang total pondasi adalah 35 m’ lebar atas pondasi 30 cm sedangkan lebar bawah pondasi 60 cm dan tinggi 70 cm dan panjang pondasi 35m.
pertama kali kita lihat item pekerjaan yang ada pada pekerjaan pondasi tersebut yaitu:
  1. Pekerjaan Bowplank
  2. Pekerjaan galian tanah
  3. pekerjaan urugan pasir
  4. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5
berikutnya adalah mengitung volume tiap item pekerjaan

Pekerjaan Bowplank
volumenya 35 m’
kayu = 0.01 m3 x 35 = 0.35 m3
paku 0.02kg x35 = 0.7 kg dibulatkan 1 kg
Bowplank ini digunakan untuk pengukuran dan kesikuan letak pondasi agar sesuai dengan perencanaan.
Pekerjaan galian tanah
volume galian tanah = ((0.6+0.9)/2)x0.75= 0.5625
volume total galian tanh=0.5625  x35=19.6875 m3
“tidak membutuhkan material” pada situasi tertentu yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembuangan hasil galian tanah maka diperlukan upaya khusus dalam mengatasinya seperti merencanakan suatu area konstruksi yang memerlukan urugan tanah hal ini biasa disebut sebagai cutting fill.

Pekerjaan urugan pasir
Volume urugan pasir = 0.6×0.05 = 0.09
volume total pasir= 0.09 x35 = 3.15
pasir urug = 1.05 m3 x 3.15 = 3.3075 m3
Jumlah pasir 1 truck rata-rata adalah 4m3 jadi kita bisa membeli satu truck pasir untuk pekerjaan pondasi tersebut, namun masing-masing truck mempunyai volume yang berbeda-beda.

Pekerjaan Pasangan batu kali 1:5
Luas penampang trapesium pasangan batu kali =((0.6+0.3)/2)x0.7= 0.315 m2
volume total pasangan batu kali =0.315 x35 = 11.025 m3
batu kali = 1.2 m3 x 11.025 = 13.23 m3
Pasir = 0.54 m3 x 11.025 = 5.9535 m3
Semen = 2.68 zak x 11.025 = 29.547 zak dibulatkan 30 zak

Pekerjaan urugan tanah kembali
volume urugan tanah kembali = 19.6875 – 11.025 – 3.3075
“tanah diambil dari bekas galian”
jadi menurut perhitungan di atas maka volume material yang dibutuhkan adalah
  • pasir = 3.3075 + 5.9563 = 9.2638 m3
  • batu kali = 13.23 m3
  • semen = 30 zak
  • paku =  1 kg
  • papan bowplank = 0.35 m3
nah setelah itu tinggal ke toko deh.. belanja tuh material untuk pelaksanaan pembangunan pondasi batu kali.


sumber : ilmusipil.com

Jumat, 16 Oktober 2015

Tambang Pasir Lumajang Ditutup, Proyek Infrastruktur Pemerintah Mandek

Penutupan tambang pasir di Kabupaten Lumajang yang dilakukan dalam rangka evaluasi perizinan pertambangan, membawa bagi dampak pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah.

"Saya mendapatkan pekerjaan membangun Poskeswan (Pos Kesehatan Hewan) di wilayah Kecamatan Senduro. Dan masih ada lagi proyek infrastruktur pemerintah lainnya yang saya kerjakan. Saat ini sudah memasuki pertengahan Oktober, pekerjaan baru 20 persen dan terhenti karena tidak ada pasir. Padahal, akhir tahun harus diselesaikan. Kalau tidak, kami kena klaim, penalti dan sebagainya. Untuk itu, pemerintah dan aparat kepolisian harus memikirkan ini," katanya kepada Sentral FM, Senin (12/10/2015).

Menurut Kadar, tambang yang legalitas perizinannya lengkap dan tidak membahayakan lingkungan, harus segera diperbolehkan kembali beroperasi. Karena jika berlarut-larut, maka implikasinya akan bertambah besar.

Jika pelaksanaan pekerjaan tidak selesai karena material pasir yang dibutuhkan tidak tersedia, maka kondisi ini masuk dalam kategori force majeur yang menjadi penghambat pelaksanaan pekerjaan. 

"Jika begitu kondisinya, maka kami para rekanan pelaksana pekerjaan yang terdampak kondisi ini, bisa lebih tenang. Karena penyerapan dana pemerintah maksimal harus terserap Desember. Kalau tidak terserap, maka harus ada jalan keluar. Teman-teman rekanan yang lain juga sudah berteriak-teriak atas kondisi ini," ungkapnya.

Sementara itu, keluhan yang lainnya disampaikan Jamah Abdullah, salah satu rekanan penyuplai pasir dan batu untuk proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) di Lumajang mengatakan pengerjaan jelas terganggu dengan penutupan tambang pasir ini. "Padahal, pekerjaan JLS sesuai SPK (Surat Perintah Kerja) harus diselesaikan 15 November. Dengan penutupan ini, kami tidak yakin bisa tepat waktu," kata Jamal Abdullah.

Terkait terdampaknya proyek JLS atas penutupan tambang pasir di Lumajang ini, Dewi J Putriatni Kepala Energi dan Sumberdaya Mineral Pemprov Jatim menyebutkan, pihaknya belum mendengar informasinya. "Tidak ada laporan ke sana tentang hal itu. Kami belum mendengar proyek JLS terganggu akibat penutupan tambang pasir di Lumajang," ucap Dewi J Putriatni.

Sementara As`at Malik Bupati Lumajang saat menemui ratusan mahasiswa yang menggelar aksi di Kantor Pemkab Jl. ALun-Alun Utara, menyatakan bahwa hasil evaluasi perizinan akan segera diumumkan Pemprov Jatim. 

"Yang jelas, untuk pertambang pasir besi di pesisir selatan akan ditutup. Namun, pertambangan pasir galian C untuk bangunan di DAS (Daerah Aliran Sungai) nantinya akan diizinkan setelah dilakukan penataan," kata bupati.(her/iss/ipg)

(http://www.suarasurabaya.net)

Jumat, 18 September 2015

Kualitas Pasir Merapi

Pasir Merapi Adalah Pasir Terbaik
 
Letusan Gunung Merapi banyak meninggalkan pasir hasil erupsi. Pasir yang terkandung dalam material vulkanik yang dimuntahkan gunung Merapi, merupakan  pasir kualitas terbaik untuk bahan bangunan dengan kandungan silika (SiO) yang tinggi, kandungan besi (FeO) yang belum mengalami pelapukan dan memiliki kandungan lempung yang sangat sedikit. Selain membuat beton semakin kuat, sedikitnya lempung juga akan meningkatkan daya tahan beton dan membuat tingkat kekeroposan beton lebih rendah.(Jakarta, KOMPAS.COM).  
Pasir Lumajang banyak digunakan sebagai bahan bangunan yang ada di Jawa Timur. Karena Pasir Lumajang merupakan agregat halus dengan kwalitas terbaik. Menurut Toha (2009), pasir Lumajang berasal dari campuran muntahan gunung semeru dengan kandungan zat besi yang tinggi. Parameter utama mutu beton adalah nilai kuat tekan dan modulus elastis. Kuat tekan beton adalah nilai test tekan beton silinder pada umur 28 hari dan modulus elastis adalah nilai rasio tegangan terhadap regangan. Kedua nilai ini berkaitan erat, dimana nilai modulus elastis berbanding lurus terhadap nilai kuat tekan. Pada penelitian ini dilakukan studi perbandingan nilai kuat tekan dan modulus elastis beton yang menggunakan pasir Merapi dan pasir Lumajang. Hasil studi menunjukkan bahwa hasil uji beton dengan pasir Merapi memiliki nilai kuat tekan  beton lebih besar 8%, dan nilai modulus elastis lebih besar 4% terhadap beton dengan pasir Lumajang.

Kamis, 09 April 2015

Jual Material Alam Jogja

 UD.MATERIAL ALAM
(087739890990)
Jual Material alam pasir, batu kali, split untuk wilayah Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Wonosari, Klaten, Solo, Purworejo , Semarang, Kartasura,  dan sekitarnya.
Harga yang kami tawarkan tentunya bersaing dan kualitas yang baik, untuk pasir bisa pesan pasir dari kali progo ataupun dari merapi tergantung selera anda.
Kami hanya melayani pesanan muatan truk, bisa pesan per rit ataupun kubikasi, untuk fast respon pesanan bisa call atau sms kami di  
087739890990 (telp/sms/wa) Sebutkan Lokasi Pengiriman
motto kami : Murah, cepat, dan berkualitas